Biaya Gedung DPR Cukup untuk Bangun 12 Ribu Sekolah
Tribunnews.com - Rabu, 1 September 2010 02:25 WIB
tribunnews.com/hasanuddin aco
Gambar rencana pembangunan gedung DPR yang baru mulai Oktober 2010
BIAYA PEMBANGUNAN GEDUNG DPR BARU
1. Biaya Konstruksi Fisik Rp 1.125.074.721.000
2. Biaya Konsultan Perencana Rp 19.126.270.257
3. Biaya Konsultan MK Rp 16.876.120.815
4. Biaya Pengelolaan Kegiatan Rp 1.125.074.721
Total biaya Rp1.162.202.186.793
Tambah sistem keamanan, furniture
Rp 5 miliar atau total Rp 1,168 triliun.
Tambah sistem keamanan, furniture
Rp 5 miliar atau total Rp 1,168 triliun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rencana pembangunan Gedung DPR senilai Rp 1,168 triliun akan dimulai Oktober 2010 dengan ditandai peletakan baru pertama. Standar gedung baru tersebut lebih dari sekedar ruang kerja namun dilengkapi dengan fasilitas mewah.
Pembicaraan semakin hangat di jejaring sosial facebook dengan berbagai argumentasi masing-masing yang mayoritas menentangnya. Berikut ini tribunnews.com menyaring lagi kronologi tahapan pembangunan gedung itu, yang oleh aktivis ICW Febri Hendri, nilainya setara dengan 12 ribu gedung sekolah.
Penjelasan dalam laman DPR memuat 14 poin terkait kronologi rencana pembangunan gedung yang desainnya mirip pintu gerbang itu. Yang menarik seiring berjalannya rencana itu, terjadi perubahan-perubahan dari rencana awal. Misalnya, ketinggian yang semula hanya 27 lantai menjadi 36 lantai karena berubahnya luas total bangunan dari 120.000 m2 menjadi 161.000 m2.
Penjelasan dalam laman DPR memuat 14 poin terkait kronologi rencana pembangunan gedung yang desainnya mirip pintu gerbang itu. Yang menarik seiring berjalannya rencana itu, terjadi perubahan-perubahan dari rencana awal. Misalnya, ketinggian yang semula hanya 27 lantai menjadi 36 lantai karena berubahnya luas total bangunan dari 120.000 m2 menjadi 161.000 m2.
Dana pembangunan 1,168 Triliun Rupiah untuk rencana gedung baru DPR bukanlah keputusan yang bijak. Dana yang dapat digunakan untuk mendirikan 12 ribu sekolah tersebut hanya menghabiskan APBN secara sia-sia. Gedung DPR yang baru direncanakan memiliki fasilitas layaknya apartemen mewah, lengkap dengan WC pada tiap ruang kerja, dimana apabila terdapat 600 ruang kerja maka terdapat 600 WC di tiap ruangan dan itu sangat membuang-buang uang negara. Fasilitas rekreasi para anggota DPR yang selama ini dinilai dan dihafal msayarakat sebagai "tukang tidur sewaktu rapat" akan menjadiakan DPR semakin malas dalam menjalankan tugasnya. Fasilitas kolam renang, tempat fitness, restoran, dan SPA tidak seharusnya menjadi bagian dari ruang kerja seorang wakil rakyat. Apabila sebagian besar rakyat masih mengantri untuk menerima sedekah hingga harus bertaruh nyawa, bagaimana bisa diwakilkan oleh anggota dewan yang bergaya hidup mewah. Apakah dengan fasilitas mewah tersebut akan menjadi kinerja para anggota dewan meningkat sebanding dengan yang mereka terima atau sebaliknya, mereka akan menjadi lalai dalam menjalankan tugasnya karena bersenang-senang dengan fasilitas mewah yang ada.
Gedung baru bagi para dewan rakyat bahkan seharusnya tidak memiliki tempat parkir! Atau hanya perlu tempat untuk memarkir sepeda. Bukan basement yang dapat menampung 1000 mobil layaknya showroom mobil. Alasannya, agar para anggota dewan dapat bersama-sama rakyat merasakan ketidaknyamanan angkitan umum yang selama ini terbengkalai, sehingga para wakil rakyat tidak hanya bicara saja tanpa adanya realisasi.
Dana anggaran 1.168 triliun tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan ataupun mendirikan sekolah bagi yang ingin bersekolah namun tidak mampu. Ini akan lebih berguna dari pada membangun tempat rekreasi bagi para anggota dewan yang selama ini dianggap sebagai "tukang tidur" oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pembangunan Gedung baru bagi para anggota dewan bukanlah suatu hal yang negatif, mengingat kondisi gedung yang sudah tidak memadai kapasitasnya. Namun, anggaran yang telah direncanakan sebesar 1.168 triliun tesebut hendaknya perlu ditinjau kembali. Fasilitas yang berlebihan dan tidak seharusnya sebaiknya di tinjau kembali sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan pembangunan negara yang seharusnya. Rencana pembangunan gedung baru DPR ini harusnya menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja para anggota dewan, bukan untuk kesenangan pribadi semata. Ubahlah image yang selama ini tertanam, jangan menambah dan membangun image buruk bagi para dewan wakil rakyat.
9 komentar:
Miris sekali rasanya mendengar para anggota dewan mendapat fasilitas yang berlebihan lagi. Setelah mendapat mobil mewah, sekarang adanya gedung yang lebih tepat disebut "hotel" atau "apartemen" daripada kantor.
Ketika rakyat semakin dicekik oleh kemiskinan, para anggota dewan semakin berpesta pora. Itukah yang dinamakan wakil rakyat? Wakil rakyat seharusnya mengerti dan ikut merasakan penderitaan rakyat sehingga dapat mencarikan solusi dari kemiskinan yang membelenggunya.
Perbaikan gedung memang perlu, tetapi jika anggaran yg digunakan tidak masuk akal, bagaimana rakyat tidak protes? Otomatis demo terjadi dimana2.
Pemerintah seharusnya lebih bijak dalam menangani masalah yang ada. Seharusnya masalah yg lebih penting yg ditangani dlu seperti masalah dengan Malaysia, masalah tabung gas yg sering meledak, masalah lemahnya SDM kita (krn msh byk yg tidak mampu sekolah), dan masih banyak masalah lg yg lebih penting untuk diperhatikan.
Di atas air mata rakyat, gedung itu dibangun.
Di tengah kemiskinan rakyat, wakil rakyat menikmati berbagai kemewahan.
Di tengah teriakan rakyat, pemerintah seolah tidak peduli.
Adilkah?
nah itu dia ver, sayang disayangkan sekali. rencana pembangunan gedung baru DPR itu terlalu berkesan buruk terhadap para wakil rakyat. rasanya ga masuk akal sekali kalo gedung wakil rakyat harus dilengkapi dengan fasilitas mewah layaknya rumah idaman seperti itu...yang ada memunculkan pertanyaan, ada apa sebenarnya???? gedung sebagai tempat kerja atau tempat rekreasi memenuhi kesenangan para anggota di dalamnya...
belum lagi Ketua DPR, Pak Marzuki yang ngotot kalo gedung baru akan tetap dibangun meskipun ada berbagai krtikan dari masyrakat dgn alasan bangunan yang sudah tidak memadai guna untuk meningkatkan kinerja kerja...
alasan itu memang cukup masuk akal, tp kalo dengan racangan dan kemewahan seperti itu apa masuk di akal!!!!! jika untuk membangun gedung baru dengan anggaran yang masuk di akal tanpa adanya embel2 fasilitas mewah seperti itu, saya rasa masyarakat juga tidak akan menuai protes....
y kita tunggu aja tindak lanjuut dari pemerintah dalam menyikapi hal ini...diharapkan sih rencana design bangunan tersebut bisa dipertimbangkan lagi, dan dana yang ada tesebut dpay di alokasikan untuk pembangunan n kesejahteraan rakyat secara nyata...
Pemimpin yang cinta pada rakyatnya rela tidur di tenda, sementara memberikan rumah kepada rakyatnya untuk ditinggal. Tapi apakah kita bisa menemukan pemimpin seperti itu lagi?
Jadi itu Gedung DPR ato Gedung untuk tempat bersantai dan menikmati segala fasilitas mewah layaknya sang Raja?
Dengan adanya rencana pembangunan Gedung DPR ditambah dengan fasilitas super lengkap dan mewah, saya yakin jumlah calon anggota dewan selanjutnya pasti akan bertambah berkali2 lipat.. Mereka pst akan berbondong2 untuk merebut 'tahta' yang sangat menggiurkan ini..
Ini juga semakin membuktikan bahwa permasalahan timbul bukan hanya dari rakyat akan tetapi berawal dr para pemimpinnya yang hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa melihat ke bawah di mana masih sangat banyak sekali uluran2 tangan yang perlu kita raih..
ckckck,,
inilah mengapa Indonesia susah maju,, alokasi dananya gak jelas,, mau pentingin gedung ato kesejahteraan masyarakat,,
Padahal klu saja uangnya dipakai untuk memberikan kredit usaha kecil,, kan gede sekali hasilnya,, ujung2nya jg para anggota DPR yang dipuji2...
Denny : Kalo pemimpin yang rela tidur di tenda dan memberikan rumah na yang indah kepada rakyat yang membuthkan, saya rasa itu juga tidak mungkin.. idi dunia ini org seperti itu mungkin 1 berbanding 100juta org, ga perlu jauh2 deh, diri kita sendiri aja d..kalo untuk melakukan itu apa mau juga...saya rasa ga jg d...eheheheheh^^]
masalahnya sekarang, kita ga minta pemimpin kita ampe berkorban habis2an sepertin itu (tapi kalo ada pemimpin gt alangkah lebih baek lg, heheheheh)... kita cuman minta kerja yang nyata dari para dewan..udah hasil kerja ga terlihat, yg ada nalah memperlihatkan kesenangan mereka dgn bersantai2 seperti itu... kan motto na kita DARI, OLEH, DAN UNTUK RAKYAT... jadi kita sebagai rakyat jg ga meminta milik pribadi para anggota dewan, kita hanya menuntut hak kita, anggaran yang ada kan harusnya untuk KESEJAHTERAAN RAKYAT, bukan untuk KESEJAHTERAAN PARA ANGGOTA DEWAN...
vivi: yep2...setuju banget vi...selain itu akan ada bertambah karyawan di dalamnya karena tuntutan para anggota dewan, dgn alasan menambah karyawan untuk meningkatkan kinerja kerja...walaupun sebenarnya itu ga perlu...
Pemimpin saja tidak bisa memberi contoh yang baik..gimana ga para rakyat meniru na...apalagi hal2 yang buruk itu paling cepat ditiru...
Feb: Andai semua para dewan wakil rakyat punya pemikiran seperti itu...g yakin dah...KKN pasti akan menurun...dan rakyat akan semakin sejahtera..
Justru karena itu saya berharap ada pemimpin yang seperti itu. hahahahahaah
humphhhh...
untuk sekrang rasanya sulit mengharapkan hal tersebut..rasanya terlalu muluk d...hihihhihihhi
Aggt dewan seharusnya memperhatikan kondisi rakyat sebelum menuntut kemewahan yg sgt menyolok di tengah kondisi rakyat yg cukup jauh dari maju. Aggt dewan mestinya meningkatkan kinerja dan usahanya terhadap masalah2 yg terjadi seperti kasus Lumpur Lapindo yg akhir2 ini sdh tak ada beritanya lg & pengaruh ACFTA terhadap perekonomian kecil dan menengah.
Jika rencana ini terwujud, hal ini akan sangat mempermalukan bangsa ini, dimana bbrp ngr mempunyai pemimpin yg melakukan bunuh diri saat terjerat kasus korupsi. Pemimpin di ngr ini malah “melakukannya” secara nyata.
Usaha dan pengorbanan pemimpin2 & pejuang2 kemerdekaan akan sia-sia jika kita (termasuk aggt dewan) tidak bisa mengimplimentasikan kemerdekaan yg telah diperjuangkan selama 3,5 abad dgn darah dan cucuran air mata.
Moga2 rencana ini tidak terwujud dan aggt dewan menjadi sadar dan mempunyai kesadaran utk mengimplimentasikan program yg mereka rancangkan dgn akal dan hati mereka utk negeri tercinta ini.
Posting Komentar